11 Cerita Singkat Para
Sahabat Nabi Yang Penuh Hikmah
- Kisah 1
Suatu ketika, seorang laki-laki dari Yaman bernama Uwais AlQarni mendatangi
Rasulullah saw. Namun kerena lama menunggu, laki-laki itu segera pamit. la
telah berjanji pada ibunya untuk tidak terlalu lama meninggalkannya.
Rasulullah saw bercerita pada Umar dan Ali. Uwais Al Qarni akan diangkat menjadi penghuni langit karena pengabdiannya pada ibunya.
Rasulullah saw pun berpesan kepada Umar bin Kha
Rasulullah saw bercerita pada Umar dan Ali. Uwais Al Qarni akan diangkat menjadi penghuni langit karena pengabdiannya pada ibunya.
Rasulullah saw pun berpesan kepada Umar bin Kha
ttab dan Ali bin Abi Thalib,jika mereka berjumpa Uwais, pintalah doa dan
istighfar kepadanya sebab ia bukan penduduk bumi. la salah seorang penghuni
langit. Rasulullah saw menyuruh Umar dan Ali memperhatikan tanda putih di
tengah telapak tangannya. Orang itu bernama Uwais Al Qarni.
Umar dan Ali merasa penasaran. Keduanya ingin bertemu langsung dengan Uwais.
Umar dan Ali segera menemui Uwais. Keduanya lalu berjabat tangan dengannya. Umar lalu membalikkan telapak tangan Uwais. Ternyata, ada tanda putih seperti yang diceritakan Rasulullah saw. Seketika wajah Uwais bersinar terang ketika tanda putih itu terlihat. Umar dan Ali segera minta didoakan Uwais. Setelah itu, Uwais segera mendoakannya. Uwais lalu menceritakan bahwa sebelum ibunya meninggal, ia membaktikan hidupnya untuk mengurus dan merawat ibunya. Uwais juga menggembalakan ternaknya.
Umar dan Ali sangat kagum dengan ketulusan Uwais. la adalah anak yang sangat berbakti pada ibunya. Maka pantaslah ia diangkat menjadi penghuni langit.
Berbakti kepada ibu menjadikan Uwais memiliki kedudukan mulia di sisi Allah SWT, Yakni menjadi penghuni langit.
Umar dan Ali merasa penasaran. Keduanya ingin bertemu langsung dengan Uwais.
Umar dan Ali segera menemui Uwais. Keduanya lalu berjabat tangan dengannya. Umar lalu membalikkan telapak tangan Uwais. Ternyata, ada tanda putih seperti yang diceritakan Rasulullah saw. Seketika wajah Uwais bersinar terang ketika tanda putih itu terlihat. Umar dan Ali segera minta didoakan Uwais. Setelah itu, Uwais segera mendoakannya. Uwais lalu menceritakan bahwa sebelum ibunya meninggal, ia membaktikan hidupnya untuk mengurus dan merawat ibunya. Uwais juga menggembalakan ternaknya.
Umar dan Ali sangat kagum dengan ketulusan Uwais. la adalah anak yang sangat berbakti pada ibunya. Maka pantaslah ia diangkat menjadi penghuni langit.
Berbakti kepada ibu menjadikan Uwais memiliki kedudukan mulia di sisi Allah SWT, Yakni menjadi penghuni langit.
- Kisah 2
Salah seorang penguasa Dinasti Fathimiyah bernama Al Hakim Al Fathimiy. la
memiliki kekuasaan yang besar. Namun sayang, ia menganggap dirinya sebagai
Tuhan.
Al Hakim mempengaruhi rakyatnya agar mau mengakuinya sebagai Tuhan. Bahkan, ia akan memberikan hadiah pada orang yang mengikuti perintahnya.
Selain itu, setiap kali mengirim surat pada orang lain, ia selalu mendahului tulisannya dengan kalim
Al Hakim mempengaruhi rakyatnya agar mau mengakuinya sebagai Tuhan. Bahkan, ia akan memberikan hadiah pada orang yang mengikuti perintahnya.
Selain itu, setiap kali mengirim surat pada orang lain, ia selalu mendahului tulisannya dengan kalim
at Bismilhakim arrahmanirrahim (Dengan Nama Al Hakim yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang). Kalimat itu sebagai pengganti dari kalimat
Bismillahirrahmanirrahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang).
Allah SWT lalu mengirimkan lalat dalam jumlah besar. Lalat-lalat itu mengerubuti tubuh Al Hakim sebagai balasan atas pelecehannya terhadap Islam. Al Hakim pun tak berdaya. Kali ini ia benar-benar merasa dipermalukan. Selama ini dia dikenal sangat gagah berani. Bahkan, ia selalu mampu mengalahkan musuh dengan mudah. Sekarang, pasukan lalat yang selama ini dianggap remeh orang ternyata telah membuatnya tak berkutik.
Sementara itu, rakyatnya menyadari bahwa apa yang mereka dilakukan itu keliru. Mereka akhirnya kembali pada ajaran Allah SWT. Hal ini membuat Al Hakim takut. la takut rakyatnya marah. Akhirnya, Al Hakim meninggalkan kekuasaan yang selama ini dibanggakannya.
Allah SWT lalu mengirimkan lalat dalam jumlah besar. Lalat-lalat itu mengerubuti tubuh Al Hakim sebagai balasan atas pelecehannya terhadap Islam. Al Hakim pun tak berdaya. Kali ini ia benar-benar merasa dipermalukan. Selama ini dia dikenal sangat gagah berani. Bahkan, ia selalu mampu mengalahkan musuh dengan mudah. Sekarang, pasukan lalat yang selama ini dianggap remeh orang ternyata telah membuatnya tak berkutik.
Sementara itu, rakyatnya menyadari bahwa apa yang mereka dilakukan itu keliru. Mereka akhirnya kembali pada ajaran Allah SWT. Hal ini membuat Al Hakim takut. la takut rakyatnya marah. Akhirnya, Al Hakim meninggalkan kekuasaan yang selama ini dibanggakannya.
- Kisah 3
Uqbah bin Amr ra meriwayatkan. Suatu ketika ia berjalan bersama Rasulullah saw
di antara Juhfah dan Abwa'. Kedua tempat itu terkenal antara jalan Mekah dan
Madinah. Tiba-tiba datang angin kencang. Kegelapan pun menyelimuti keduanya.
Rasulullah saw berdoa kepada Allah SWT untuk meminta perlindungan.
Saat itu Rasulullah saw membaca qul 'audzu birabbil falaq sampai selesai (surat Al-Falaq). Selain i
Saat itu Rasulullah saw membaca qul 'audzu birabbil falaq sampai selesai (surat Al-Falaq). Selain i
tu, membaca qul 'audzu birabbinnas sampai selesai (surat An-Naas)."
Setelah berdoa, Rasulullah saw bersabda, "Hai Uqbah, mintalah perlindungan Allah SWT dengan membaca dua surat tersebut. Tiada orang yang meminta perlindungan yang setara dengan kedua surat itu."
Pada waktu yang lain, Uqbah pernah dengar Rasulullah saw membaca dua surat itu saat mengimami shalat.
Setelah berdoa, Rasulullah saw bersabda, "Hai Uqbah, mintalah perlindungan Allah SWT dengan membaca dua surat tersebut. Tiada orang yang meminta perlindungan yang setara dengan kedua surat itu."
Pada waktu yang lain, Uqbah pernah dengar Rasulullah saw membaca dua surat itu saat mengimami shalat.
- Kisah 4
Suatu hari, Fatimah ra datang ke rumah Nabi saw sambil menangis. Rasul lalu
bertanya, "Kenapa kamu menangis, putriku?"
"Aku sangat bersedih karena mengetahui para pemuka Qurays kini telah mengikat janji dan bersumpah atas nama Tuhan mereka, Latta, Uzza, dan Manat. Jika mereka mendapati ayah, mereka akan melukai. Mereka telah menyiapkan banyak uang bagi siapa saja yang berhasil melukai ayah."
Nab
"Aku sangat bersedih karena mengetahui para pemuka Qurays kini telah mengikat janji dan bersumpah atas nama Tuhan mereka, Latta, Uzza, dan Manat. Jika mereka mendapati ayah, mereka akan melukai. Mereka telah menyiapkan banyak uang bagi siapa saja yang berhasil melukai ayah."
Nab
i saw lalu berkata, "Tenanglah Fatimah, Allah akan memberikan
pertolongan-Nya. Sekarang, bawakan air untukku!" Perintah Nabi Saw.
Fatimah segera melaksanakan perintah ayahnya. Setelah itu, Nabi saw berwudu, lalu pergi ke masjid. Ada satu hal yang aneh saat itu. Ketika orang-orang Qurays melihat Nabi Saw keluar rumah, mereka menunduk dan tidak ada satu pun yang berani mengangkat kepala.
Nabi Saw pun mengambil segenggam tanah. Beliau pun melontarkan tanah itu kepada mereka sambil membaca Syaahatil wujuuh. Maka semua orang Qurays yang terkena lemparan tanah itu kelak terbunuh dalam perang Badar.
Fatimah segera melaksanakan perintah ayahnya. Setelah itu, Nabi saw berwudu, lalu pergi ke masjid. Ada satu hal yang aneh saat itu. Ketika orang-orang Qurays melihat Nabi Saw keluar rumah, mereka menunduk dan tidak ada satu pun yang berani mengangkat kepala.
Nabi Saw pun mengambil segenggam tanah. Beliau pun melontarkan tanah itu kepada mereka sambil membaca Syaahatil wujuuh. Maka semua orang Qurays yang terkena lemparan tanah itu kelak terbunuh dalam perang Badar.
- Kisah 5
Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. la memohon agar beliau
memberikan makanan. Rasulullah saw yang saat itu tidak memiliki makanan
menyuruh laki-laki itu menemui Fatimah.
Fatimah saat itu hanya memiliki sebuah kalung emas pemberian bibinya. la lalu memberikannya kepada laki-laki itu. Laki-laki itu lalu menemui Rasulullah saw dan memperlihatkan kalung emas itu kepada beliau.
Tak lama
Fatimah saat itu hanya memiliki sebuah kalung emas pemberian bibinya. la lalu memberikannya kepada laki-laki itu. Laki-laki itu lalu menemui Rasulullah saw dan memperlihatkan kalung emas itu kepada beliau.
Tak lama
kemudian, Abdurrahman bin Auf datang. la membeli kalung emas itu. Laki-laki
itu pun berterima kasih kepada Rasulullah saw dan pamit pulang.
Beberapa hari kemudian, utusan Abdurrahman bin Auf bernama Saham datang. la membawa pesan dari tuannya untuk memberikan kalung emas dan seorang budak pada Rasulullah saw. Rasul pun menerima pemberian itu dan memerintahkan Saham agar memberikan kalung emas itu pada Fatimah. Saham lalu menemui Fatimah.
Fatimah berkata pada Saham, "Aku menerima kalung ini dan aku memerdekakanmu."
Budak yang telah dimerdekakan itu berkata pada Fatimah, "Saya sangat senang menyaksikan sedekah dari tangan ke tangan berikutnya. Kalung emas itu kembali padamu.Sementara itu, sedekahmu telah mengenyangkan orang miskin dan mendatangkan pahala bagi Abdurrahman bin Auf. Bahkan, kini kau telah membebaskanku. Maka karena kalung ini juga kamu akan masuk surga."
Beberapa hari kemudian, utusan Abdurrahman bin Auf bernama Saham datang. la membawa pesan dari tuannya untuk memberikan kalung emas dan seorang budak pada Rasulullah saw. Rasul pun menerima pemberian itu dan memerintahkan Saham agar memberikan kalung emas itu pada Fatimah. Saham lalu menemui Fatimah.
Fatimah berkata pada Saham, "Aku menerima kalung ini dan aku memerdekakanmu."
Budak yang telah dimerdekakan itu berkata pada Fatimah, "Saya sangat senang menyaksikan sedekah dari tangan ke tangan berikutnya. Kalung emas itu kembali padamu.Sementara itu, sedekahmu telah mengenyangkan orang miskin dan mendatangkan pahala bagi Abdurrahman bin Auf. Bahkan, kini kau telah membebaskanku. Maka karena kalung ini juga kamu akan masuk surga."
- Kisah 6
Pada suatu malam, di saat orang-orang tengah tertidur, Rasulullah saw
mendatangi Aisyah dan berkata, "Wahai putri Abu Bakar, izinkanlah aku
beribadah kepada Tuhanku."
Aisyah pun menjawab, "Saya tidak akan menghalangi keinginan Anda."
Lalu Rasulullah saw mengambil tempat air dan berwudu tanpa menuangkan banyak air. Kemudian, beliau berdiri untuk shalat, lalu menangis hingga air matanya berc
Aisyah pun menjawab, "Saya tidak akan menghalangi keinginan Anda."
Lalu Rasulullah saw mengambil tempat air dan berwudu tanpa menuangkan banyak air. Kemudian, beliau berdiri untuk shalat, lalu menangis hingga air matanya berc
ucuran membasahi dadanya. Beliau rukuk, lalu menangis. Beliau sujud, lalu
menangis. Beliau berdiri lagi, lalu menangis lagi. Demikian seterusnya beliau
lakukan sambil menangis hingga datang azan Subuh
Rupanya Aisyah menyaksikan apa yang terjadi pada diri Rasulullah saw. la merasa penasaran dan berniat menanyakan keadaan suaminya itu.
Setelah menunaikan shalat Subuh, Aisyah kemudian bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, apa yang membuat Anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang lalu maupun yang akan datang."
Rupanya Aisyah menyaksikan apa yang terjadi pada diri Rasulullah saw. la merasa penasaran dan berniat menanyakan keadaan suaminya itu.
Setelah menunaikan shalat Subuh, Aisyah kemudian bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, apa yang membuat Anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang lalu maupun yang akan datang."
Beliau menjawab, "Tidak bolehkah aku menghendaki agar menjadi seorang
hamba yang bersyukur?"
Jawaban Rasulullah saw telah memperlihatkan betapa ia banyak beribadah kepada Allah SWT. Beliau ingin menjadi hamba yang bersyukur. Dosa-dosanya telah diampuni Allah SWT. Alangkah tidak pantasnya jika beliau tidak membalas kasih sayang Allah SWT tersebut dengan banyak beribadah kepada-Nya.
Jawaban Rasulullah saw telah memperlihatkan betapa ia banyak beribadah kepada Allah SWT. Beliau ingin menjadi hamba yang bersyukur. Dosa-dosanya telah diampuni Allah SWT. Alangkah tidak pantasnya jika beliau tidak membalas kasih sayang Allah SWT tersebut dengan banyak beribadah kepada-Nya.
- Kisah 7
Saat Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, ia sering berkeliling melihat keadaan
rakyatnya. Suatu hari, ia mendapati sebuah gubuk kecil. Di dalamnya ia melihat
seorang wanita tua yang tengah berbaring lemah tak berdaya. Bahkan, tidak
terlihat makanan atau minuman sedikit pun di situ. Abu Bakar lalu bertanya
siapa yang mengurusnya selama ini.
Wanita tua itu mengatakan bahwa setelah anaknya mati
Wanita tua itu mengatakan bahwa setelah anaknya mati
syahid, tidak ada seorang pun yang datang menjenguknya.
Abu Bakar lalu bertanya apa yang dimakan dan diminum wanita itu. Wanita itu mengatakan bahwa sebelum meninggal, anaknya meninggalkan beberapa kurma dan sekendi air. Namun, kini kurma dan air itu telah habis.
Abu Bakar menangis mendengar penjelasan wanita itu. la juga merasa bersalah kepadanya. Sebagai khalifah, seharusnya ia tahu keadaan warganya. Sejak itu, setiap hari Abu Bakar datang menjenguk wanita tua itu sambil membawa makanan dan minuman yang dibutuhkannya.
Abu Bakar lalu bertanya apa yang dimakan dan diminum wanita itu. Wanita itu mengatakan bahwa sebelum meninggal, anaknya meninggalkan beberapa kurma dan sekendi air. Namun, kini kurma dan air itu telah habis.
Abu Bakar menangis mendengar penjelasan wanita itu. la juga merasa bersalah kepadanya. Sebagai khalifah, seharusnya ia tahu keadaan warganya. Sejak itu, setiap hari Abu Bakar datang menjenguk wanita tua itu sambil membawa makanan dan minuman yang dibutuhkannya.
- Kisah 8
Basyar Al-Hafi dikenal sebagai seorang yang saleh dan selalu taat
beribadah .Sebelum Allah SWT memberikan hidayah kepadanya, ada sebuah kisah
yang sangat berkesan.
Suatu ketika ia sedang berjalan. Ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan Bismillahirrahmaanirrahiim. la kemudian mengambil kertas itu lalu membersihkannya. Tak lama kemudian, ia pergi membeli minyak wangi mengoleskan minyaknya
Suatu ketika ia sedang berjalan. Ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan Bismillahirrahmaanirrahiim. la kemudian mengambil kertas itu lalu membersihkannya. Tak lama kemudian, ia pergi membeli minyak wangi mengoleskan minyaknya
ke dalam tuhsan Allah SWT itu.
Malam harinya ia bermimpi ada orang berkata padanya, "Hai Basyar, engkau mengangkat nama Kami dari jalanan sehingga tidak terinjak oleh manusia. Kamu juga memberi wewangian pada kertas itu. Sebagai balasannya, Aku harumkan namamu di dunia dan akhirat."
Begitu terbangun dari tidurnya, Basyar sangat terkejut. la terus merenungkan makna mimpi itu. la akhirnya menyadari bahwa ia baru saja mendapatkan hidayah dari Allah SWT setelah merawat kertas bertuliskan asma Allah SWT.
Malam harinya ia bermimpi ada orang berkata padanya, "Hai Basyar, engkau mengangkat nama Kami dari jalanan sehingga tidak terinjak oleh manusia. Kamu juga memberi wewangian pada kertas itu. Sebagai balasannya, Aku harumkan namamu di dunia dan akhirat."
Begitu terbangun dari tidurnya, Basyar sangat terkejut. la terus merenungkan makna mimpi itu. la akhirnya menyadari bahwa ia baru saja mendapatkan hidayah dari Allah SWT setelah merawat kertas bertuliskan asma Allah SWT.
- Kisah 9
Pada suatu hari Rasulullah saw berkunjung ke rumah seorang wanita bernama
Ummu 'Umarah.Begitu Rasulullah datang, Ummu'Umarah segera mempersilakan beliau
masuk.Tak lama kemudian, ia segera menghidangkan makanan untuk beliau.
Rasulullah saw dikenal sangat menghormati pemilik rumah. Ketika diberikan hidangan, beliau pun menyantapnya. Namun, ketika beliau melihat pemilik rumah tidak ikut makan, be
Rasulullah saw dikenal sangat menghormati pemilik rumah. Ketika diberikan hidangan, beliau pun menyantapnya. Namun, ketika beliau melihat pemilik rumah tidak ikut makan, be
liau berkata padanya, "Makanlah, wahai Ummu'Umarah!"
"Saya sedang berpuasa," jawab Ummu 'Umarah.
Rasulullah saw sangat senang mendengar salah satu kaumnya berpuasa. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu didoakan oleh Malaikat. Terutama jika ada orang yang makan di tempatnya. Orang berpuasa itu akan didoakan hingga orang yang makan itu selesai menyantap makanannya."
Ummu 'Umarah sangat bersyukur. Hari itu ia mendapatkan pelajaran tentang puasa langsung dari Rasulullah saw.
Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda tentang puasa, "Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu. Tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."
"Saya sedang berpuasa," jawab Ummu 'Umarah.
Rasulullah saw sangat senang mendengar salah satu kaumnya berpuasa. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu didoakan oleh Malaikat. Terutama jika ada orang yang makan di tempatnya. Orang berpuasa itu akan didoakan hingga orang yang makan itu selesai menyantap makanannya."
Ummu 'Umarah sangat bersyukur. Hari itu ia mendapatkan pelajaran tentang puasa langsung dari Rasulullah saw.
Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw bersabda tentang puasa, "Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu. Tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu."
- kisah 10
Hasan bin Ali ra adalah seorang tokoh Islam yang sangat dicintai oleh umat
Islam. Sebagai seorang cucu Rasulullah saw, Hasan ibarat permata karena
memiliki budi pekerti yang mulia dan terpuji.
Pada suatu hari, Hassan sedang duduk di muka pintu rumahnya. Tiba-tiba datang seorang pemuda Badwi. Ia lalu mencacinya dan juga kedua ibu bapaknya. Anehnya, Hasan hanya mendengar tanpa sedikit pun beruba
Pada suatu hari, Hassan sedang duduk di muka pintu rumahnya. Tiba-tiba datang seorang pemuda Badwi. Ia lalu mencacinya dan juga kedua ibu bapaknya. Anehnya, Hasan hanya mendengar tanpa sedikit pun beruba
h wajahnya atau membalas kata-katanya itu. Hasan berkata kepada orang itu,
"Wahai Badwi, apakah kamu lapar atau haus? Atau adakah sesuatu yang
merisaukan hatimu?"
Si Badwi tidak mempedulikan perkataan Hasan. la terus memaki Hasan.
Akhirnya, Hasan menyuruh pembantu rumahnya membawa bungkusan yang berisi uang perak. Bungkusan itu lalu diberikan kepada Badwi sambil berkata, "Wahai Badwi, maafkanlah saya. Ini saja yang saya miliki. Jika ada yang lebih tidak akan saya sembunyikannya darimu."
Sikap Hasan itu akhirnya melembutkan hati Badwi. la menangis terisak-isak dan sujud di kaki Hasan sambil berkata, "Wahai cucu Baginda Rasulullah saw, maafkanlah aku berlaku kasar terhadapmu. Sebenarnya aku sengaja melakukan ini untuk menguji kebaikan budi pekertimu sebagai cucu baginda Rasul yang aku kasihi. Sekarang aku yakinlah bahwa engkau mempunyai budi pekerti yang sangat mulia."
Si Badwi tidak mempedulikan perkataan Hasan. la terus memaki Hasan.
Akhirnya, Hasan menyuruh pembantu rumahnya membawa bungkusan yang berisi uang perak. Bungkusan itu lalu diberikan kepada Badwi sambil berkata, "Wahai Badwi, maafkanlah saya. Ini saja yang saya miliki. Jika ada yang lebih tidak akan saya sembunyikannya darimu."
Sikap Hasan itu akhirnya melembutkan hati Badwi. la menangis terisak-isak dan sujud di kaki Hasan sambil berkata, "Wahai cucu Baginda Rasulullah saw, maafkanlah aku berlaku kasar terhadapmu. Sebenarnya aku sengaja melakukan ini untuk menguji kebaikan budi pekertimu sebagai cucu baginda Rasul yang aku kasihi. Sekarang aku yakinlah bahwa engkau mempunyai budi pekerti yang sangat mulia."
- Kisah 11
Al-Khansa adalah seorang wanita mahir dalam bersyair. la adalah seorang
istri yang telah ditinggal mati suaminya. la memiliki empat orang anak
laki-laki. Semuanya dididik untuk memegang teguh ajaran Islam.
Pada zaman Umar bin Khattab ra menjadi khalifah, kaum Muslimin mendengar ajakan
perang Persia dalam perang Qadisiah. Di rumah Al-Khansa, anak-anaknya
bermusyawarah. Saat itu Al-Khansa sudah
tua dan sering sakit-sakitan. Saat mendengar ajakan perang itu, keempat
anak Al-khansa saling menunjuk siapa yang akan berangkat perang dan siapa yang
akan tinggal di rumah untuk menjaga ibunya.
Al-Khansa kemudian berkata pada anak-anaknya, "Anakku, sesungguhnya kalian telah memeluk Islam. Jika ada panggilan perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah!"
Akhirnya, keempat anak Al-Khanza itu berangkat ke medan perang untuk berjihad melawan musuh. Dalam peperangan itu banyak kaum Muslimin yang gugur, termasuk keempat putra Al-Khansa.
Ketika Al-Khansa yang tua renta itu mendengar kabar kematian keempat anaknya yang mati syahid, ia tidak merasa sedih. Bahkan ia mengucapkan, "Alhamdulillah karena telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Allah di surga."
Al-Khansa akhirnya wafat pada permulaan masa khalifah Usman bin Affan.
Al-Khansa kemudian berkata pada anak-anaknya, "Anakku, sesungguhnya kalian telah memeluk Islam. Jika ada panggilan perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah!"
Akhirnya, keempat anak Al-Khanza itu berangkat ke medan perang untuk berjihad melawan musuh. Dalam peperangan itu banyak kaum Muslimin yang gugur, termasuk keempat putra Al-Khansa.
Ketika Al-Khansa yang tua renta itu mendengar kabar kematian keempat anaknya yang mati syahid, ia tidak merasa sedih. Bahkan ia mengucapkan, "Alhamdulillah karena telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Allah di surga."
Al-Khansa akhirnya wafat pada permulaan masa khalifah Usman bin Affan.
Semoga kisah-kisah ini memberi inspirasi dan kesadaran untuk kita semua.
Dan semoga iman kita pun bertambah
dan selalu di beri rahmat oleh ALLAH. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar